Selasa, 25 Desember 2012

Sistem Informasi Geografis


Era komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang merepresentasikan dunia nyata dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentukbentuk yang lebih sederhana dan sesuai kebutuhan.
Sejak pertengahan tahun 1970- an, telah dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah ini mencakup :
1. Pengorganisasian data dan informasi
2. Penempatan informasi pada lokasi tertentu
3. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi keterhubungan informasi, beserta analisa-analisa spasial lainnya.
Sebutan umum untuk sistemsistem yang menangani masalahmasalah tersebut adalah Sistem Informasi Geografis (SIG).

Model Data SIG
Data dalam SIG dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu data spasial dan data non spasial.
Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu objek dalam peta berdasarkan posisi geografi objek tersebut di dalam bumi dengan menggunakan sistem koordinat.
Data spasial mempunyai dua elemen dasar, antara lain:
a. Lokasi
Lokasi umumnya mengacu pada letak geografi suatu objek dalam sistem koordinat bumi, akan tetapi kode geografi lainnya juga dapat dipergunakan. Sebagai contoh, kode pos.
b. Atribut
Atribut merupakan karakteristik atau ciri dasar dari suatu objek.
 Data non spasial adalah data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Data ini sering disebut juga data atribut. Dalam suatu peta, atribut biasanya disajikan sebagai teks atau legenda peta.
Hingga saat ini, secara umum, persepsi manusia mengenai data spasial dapat direpresentasikan dalam dua bentuk, yaitu model data vektor dan model data raster.

Subsistem SIG
Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem, yaitu:
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan formatformat data aslinya ke dalam format-format yang digunakan oleh SIG.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data seperti tabel grafik, peta, dan lain-lain.
3. Manajemen Data
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui, dan diperbaiki.
4. Analisis dan Manipulasi Data
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Jenis Peta
Peta merupakam penyajian secara grafis kumpulan data mentah maupun yang telah dianalisis atau informasi sesuai lokasinya. Pada hakikatnya, peta berfungsi sebagai alat peraga untuk menyajikan informasi yang terkandung di dalam suatu wilayah. Peta harus mengandung informasi yang hendak disampaikan kepada pengguna.
Berdasarkan data yang terkandung dalam suatu peta, maka peta dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu peta dasar dan peta tematik.
1. Peta Dasar
Peta dasar berisi data mengenai jalan, garis batas wilayah pemerintahan, sungai dan danau, taman, lahan, dan nama tempat.
2. Peta Tematik
Peta tematik merupakan peta yang menyajikan informasi berdasarkan tema tertentu. Tema merupakan kumpulan data yang telah dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu dan ditampilkan dalam bentuk arsiran/warna. Peta tematik terdiri dari:
a. Peta Bisnis
Peta ini berisi data yang berhubungan dengan produk konsumen, pelayanan jasa keuangan, data kependudukan, pembangunan tempat bisnis, tingkat kejahatan, telekomunikasi, perumahan, transportasi, pelayanan kesehatan, dan periklanan.
b. Peta Lingkungan
Peta ini berisi data yang berhubungan dengan cuaca, resiko kerusakan lingkungan, sumber daya alam, topografi, pengambilan gambar satelit, dan data lingkungan.
c. Peta Referensi Umum
Peta ini merupakan peta yang menyajikan data dunia dan negaranegara.

Komponen Sistem Informasi Geografis
Secara umum, Sistem Informasi Geografis bekerja berdasarkan integrasi komponen, yaitu: hardware, software, data, manusia, dan metode. Kelima komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hardware
Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi komponen hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat. Beberapa hardware yang sering digunakan dalam Sistem Informasi Geografis adalah: personal computer (PC), mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner.
2. Software
Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi geografis.
Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
a. Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis
b. Sistem Manajemen Basis Data.
c. Tools yang mendukung query geografis, analisis, dan visualisasi.
d. Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi.
3. Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental, SIG bekerja dengan 2 tipe model data geografis, yaitu model data vector dan model data raster. Dalam model data vector, informasi posisi point, garis, dan polygon disimpan dalam bentuk koordinat x,y. Bentuk garis, seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan daru
koordinat-koordinat point. Bentuk polygon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup. Data raster terdiri dari sekumpulan grid atau sel seperti peta hasil scanning maupun gambar atau image. Masing-masing grid memiliki nilai tertentu yang bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan.
4. Manusia
Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.
5. Metode
SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda untuk setiap permasalahan.
Gambar 1 Komponen Sistem Informasi Geografis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar